07 Februari 2013

Pendorong Penyimpangan dan Menuju Jalan Kesesatan

بسم الله الرحمن الرحيم

Biasanya, kita sering dijelaskan dan mendengar kajian tentang bagaimana jalan Islam itu. Bagaimana karakteristiknya dan bagaimana dasarnya. Pada kesempatan kali ini, saya ingin membahas sedikit tentang kebalikan dari jalan tersebut, yaitu jalan menuju kesesatan. Harapannya, kita semakin paham lagi apa-apa yang bisa membawa kita menyimpang dari jalan yang lurus menuju kesesatan. Sehingga, kita dengan sadar bisa menghindarinya dan semoga kita yang beriman termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat. Aamiin

Berikut adalah poin-poin yang bisa mendorong penyimpangan dan menuju ke jalan kesesatan:


1. Mengikuti hawa nafsu pribadi


فإن لم يستجيبوا لك فاعلم أنما يتبعون أهواءهم ومن أضل ممن اتبع هواه بغير هدى من الله إن الله لا يهدي القوم الظالمين


Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.
(QS.28:50)


أرأيت من اتخذ إلهه هواه أفأنت تكون عليه وكيلا
-
أم تحسب أن أكثرهم يسمعون أو يعقلون إن هم إلا كالأنعام بل هم أضل سبيلا

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).
(QS.25:43-44)

2. Mengikuti nenek moyang tanpa pengetahuan


وإذا قيل لهم اتبعوا ما أنزل الله قالوا بل نتبع ما ألفينا عليه آباءنا أولو كان آباؤهم لا يعقلون شيئا ولا يهتدون

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"
(QS.2:170)

وإذا قيل لهم تعالوا إلى ما أنزل الله وإلى الرسول قالوا حسبنا ما وجدنا عليه آباءنا أولو كان آباؤهم لا يعلمون شيئا ولا يهتدون

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk? 
(QS.5:104)

3. Kepatuhan kepada selain Allah SWT


يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم فإن تنازعتم في شيء فردوه إلى الله والرسول إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك خير وأحسن تأويلا

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
(QS.4:59)


وإن تطع أكثر من في الأرض يضلوك عن سبيل الله إن يتبعون إلا الظن وإن هم إلا يخرصون

Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
(QS.6:116)

Dari poin di atas, bolehlah kita simpulkan bahwa pendorong penyimpangan dan menuju jalan kesesatan adalah poin kemusyrikan. Jika dirinci adalah kemusyrikan untuk tidak mau tunduk dengan insyaf menghamba dan mengabdi kepada Allah SWT saja. Karena di sana ada penghambaan dan pengabdian yang berdasar pada nafsu pribadi, pada kebiasaan nenek moyang tanpa ilmu, dan mengikuti kebanyakan manusia yang jahil untuk tidak patuh kepada Allah SWT saja. Mari kita muhasabah diri, menilai apakah ada poin-poin tadi masih ada menempek pada diri kita? Mari kita segera menghindarkan diri sejauh-jauhnya dari poin-poin tadi.


Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan selalu terbimbing dalam jalan sirathal mustaqim sehingga bisa selamat di dunia dan akhirat, sehingga terhindar dari poin-poin yang disebutkan di atas. Aamiin

Wallahu a'lam

0 respon:

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets