05 Februari 2013

Janji Allah : Allah Menjaga Orang yang Menyampaikan Risalah

بسم الله الرحمن الرحيم

يا أيها الرسول بلغ ما أنزل إليك من ربك وإن لم تفعل فما بلغت رسالته والله يعصمك من الناس إن الله لا يهدي القوم الكافرين


Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanah-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
(QS. 5:67)


Saya ingin sedikit mengulas tentang janji Allah kepada manusia yang beriman kepadaNya dengan sesungguhnya dan mennyampaikan risalahNya kepada masyarakat luas. Satu ayat yang membahas itu adalah di Surah Al-Maidah ayat 67 seperti yang tertera di atas. Mari coba kita perhatikan:

Di awal kalimat Allah memerintahkan Rasul (penyampai risalah) untuk tabligh ( بلغ ). Bagi kita yang beriman dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW, tentulah menjadi kewajiban kita untuk meneruskan risalah tersebut. Menyampaikan apa yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya. Tidak lain adalah Al-Qur'an, yang berisi risalah (tauhidullah). 

Jika risalah tersebut tidak disampaikan, maka itulah yang disebut orang yang tidak amanah (ingat, amanah memiliki kaitan erat dengan iman). Maka syarat utama orang itu amanah adalah beriman dan menyampaikan risalah.

Allah berjanji bahwa Ia akan menjaga ( يعصمك ) pembawa risalah tadi dari gangguan manusia (الناس). Artinya, dalam berda'wah dan menyampaikan risalah, sungguh Allah tidak akan membiarkan pejuang risalah menjadi terhina di dunia maupun di akhirat. Ini menjadi indikasi juga bahwa pertentangan yang akan terjadi antara para penegak risalah dan para penghadangnya. Karena setiap ada aksi, maka ada reaksi (macam Hukum Newton euy..). Maka tidak akan ada hambatan jika tidak ada yang dihambat. Allah mengingatkan ini bahwa sunatullah bahwa gangguan (manusia) akan ada. Inilah proses (sirathal mustaqim) yang memisahkan mana yang membela al-Haq dan al-Bathil. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi orang yang beriman untuk hanya yakin kepada Allah saja cukup sebagai sebaik-baik penjaga dan penolong. Dengan yakin hanya kepada Allah, kita sudah menjauhkan diri dari sikap musyrik yang tidak diampuni oleh Allah.

Mari ber-fastabikhul khoirot. Meniti jalan sunnaturrasul dalam mempertahankan keimanan dan aqidah kita dengan Al-Qur'an sebagai satu-satunya pedoman yang layak diikuti.

Laa haulaa wa laa quwwata ilaa billah...

0 respon:

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets