07 Agustus 2008

Kacamata Hilang 2 jam

Ini adalah pengalamanku yang baru saja tadi siang terjadi. Setelah sholat Dzuhur di Mushola Comlabs, saya makan siang. Setelah itu, saya dan Musyafa membeli peralatan perang elektronika. Semacam solder, timah, multimeter, dll. Namun, sayangnya saya tidak mendapatkan arpus. Kata penjualnya sih istilahnya pasta solder. Setelah aku cek, memang ada pasta solder, hanya saja warnanya putih seperti balsam. Sedangkan yang saya cari adalah arpus yang kayak bongkahan batu kuning. Mengapa saya bersikeras mendapatkan yang kuning? Ini masalah pengalaman saja, dahulu waktu SMP, masa ketika saya jatuh cinta pada elektronika (terbukti dengan berhasilnya membuat power supply, amplifier, tape casette player, membetulkan setrika, kipas angin, radio, dan barang-barang elektronika lain yang saya bongkar pasang dengan penuh semangat :) ). Nah, ketika itu saya sudah membandingkan efektivitas kerja pasta putih dengan arpus yang saya beli di toko bangunan. Ternyata, saya lebih suka pada arpus karena daya pembersihan dan reaksi terhadap panasnya cepat. Kekurangan penggunaan arpus sendiri adalah lebih bau, hehehe997x.

Sebetulnya, di toko elektronika tadi saya mendapatkan bau yang sama dengan arpus, hanya saja barangnya kecil tapi mahal. Tuh kan, benar perkiraanku, arpus lebih bagus. Sayangnya, mahalnya harga membuat saya tidak membelinya, di rumah Jombang ada banyak, bongkahan besar dari pembelian di toko bangunan ketika SMP.

Nah, baru ingat saya tidak memakai kacamata. Kan memang saya tidak suka pakai kacamata. Setelah mencoba mengingat, kemungkinan besar tertinggal ketika wudhu di Comlabs. Langsung ketika sampai ITB, saya mencari kacmata itu, berharap tidak hilang (kan harganya mahal). Alhamdulillah, kacamata tetap tidak bergerak dari tempatnya selama sekitar 2 jam.

Yah, ini pengalaman pertama kacamata tertinggal. Selama ini saya selalu hati-hati dengan piranti yang saya bawa. Mungkin ini suatu peringatan untukku, agar lebih hati-hati lagi.

4 respon:

Anonim mengatakan...

Alhamdulillah, sampai sekarang aku ga pernah pake kacamata. Mungkin karena waktu kecil ibuku sering buatin aku 'jus wortel' (wortel diparut) kali ya :)

Tapi kemarin aku nyoba tes mata gratis (pake komputer), hasilnya +0.5 :(

Rachavidya mengatakan...

wah,, kalo aku mang sebenarnya TIDAK SUKA pakai kacamata. Dahulu dah menjaga sebaik mungkin karena khawatir berkacamata seperti bapak,, nah, selain gen, kesalahan utamaku cuma satu yaitu kalo pas SD selalu duduk di bangku terdepan, tidak pernah tidak,, palagi tak ada rolling,, jadinya mata terbiasa dekat,, tes SD pun tidak minus,, ketahuahn minus pas di SMP, sama setelah tes mata gratis :(

Anonim mengatakan...

hmmm......
kayaknya kacanmata hilang dulu baru ke toko anam deh. alurnya salah tuh!

Anonim mengatakan...

hahaha iya salah mus, tapi g ngaruh ke alur kayaknya,, lagipula dah malas edit,, hehehe997x

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets