15 Januari 2009

Beberapa Hari Ini...

Bismillahirrohmanirrohim

Mungkin untuk kali ini, saya ingin bercerita sedikit tentang beberapa hal menarik (menurut saya) yang saya alami beberapa hari ini. Yah mungkin tidak kronologis karena saya menuliskannya sambil mengingat-ingat mana saja bagian-bagian yang saya ingat. Hehehe997x. Mari kita mulai...

Kebetulan atau .. ??
Cerita ini awalnya terjadi ketika saya bermain-main di sekretariat HME ITB. Nah, waktu itu siang bolong yang panas. Saya mengantuk. Lalu, ketika saya jalan-jalan sembari mencari buku yang berjudul "Electromagnetical Fields and Waves" karangan Magdy F. Iskander, saya malah menemukan buku Alumni ITB terbitan ITB Press tahun 2000 kalau tidak salah. Nah, dengan tebal tang hampir 10 cm, kubuka sedikit-sedikit halaman per halaman. Namun akhirnya capek pula. Nah, tibalah saya pada salah sati halaman yang membuat saya memperhatikan satu orang di foto itu. Tertulus Solahudin Wahid, kelahiran Jombang. Wah, ini kan Gus Solah. Eh ternyata beliau itu dari Arsitektur ITB. Nah, setelah menemukan itu saya mengajak teman samping saya pas ketika waktu itu adalah si Iwan (Kurniawan Surya Suminar). Nah, kutanyakan ke dia, tahu orang ini gak? Dia bilang tahu, kan dulu pernah jadi cawapres juga. Tiba-tiba dia melihat alamat rumah Gus Solah. Serta merta di bilang, "lho.. ini kan kompleks rumah gua". Wah, dia kaget, so saya ikut kaget pula. "Masa sih?" saya tidak percaya hehehe997x. Akhirnya si Iwan mengeluarkan KTPnya. Kuperhatikan dan kubaca, Subhanallah beneran sama alamatnya, hanya beda blok.
Wow, si Iwan aja tidak menyangka, apalagi saya juga malah kaget pula. Wh, dari kejadian ini saya benar-benar semakin yakin bahwa skenario Allah memang sangat hebat. Begitu rapinya hingga kadang kita tidak menyadarinya. Bayangkan, alumni ITB yang tertulis di buku tebel yang hampir 10 cm tebalnya itu, saya tunjuk satu nama, dan pas ketika itu pula di sampingku adalah tetangganya. Semakin dipikir, semakin rasa takjub meringsek di hati ini. Allahu Akbar!!

Pengalaman Menjadi Danus (Dana Usaha) untuk Pertama Kali
Pada hari Rabu kemarin, saya mendapatkan amanah mengantarkan proposal KENMI 2009 ke perusahaan-perusahaan target sponsor. Nah, ini merupakan pertama kalinya seumur hidup saya merasakan menjadi tim dana usaha. Subhanallah, betapa banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari perjalanan kemarin ke Jakarta. Baik dari segi teknis maupun nonteknis. Maklum, selama ini saya jarang menjadi panitia yang berhubungan dengan keuangan acara :). Dari sini pula saya bisa berkesempatan untuk menuju perusahaan yang sudah cukup terkenal. Beberapa tempat yang saya kunjungi di Jakarta adalah Freeport, Wisma Bakrie (ternyata dekat dengan kantor KPK), Schlumberger, Telkomsel, Total. Semoga bermanfaat, amin.

Kok dipencet gak nyala yah??
Nah, pengalaman yang satu ini agak aneh. Ketika saya berada pada salah satu perusahaan di lantai dasar, saya bersiap untuk naik menggunakan lift. Lalu, ketika ada salah satu lift yang terbuka, masuklah saya ke dalamnya. Saya pencet buttron untuk lantai 16. Namun, lampu indikatornya kok tidak nyala? Wah, apa yang salah? Dengan tetap tenag saya memencet lagi push buttonnya. Akhirnya, ketika telah sampai di lantai 11, lift tersebut turun kembali. Wah lho? Ternyata salaha satu orang dalam lift tersebut berkata bahwa lift ini hanya untik lantai 1-11. Selebihnya ada di jalur lift lain. Wah?? Hehehe... Dengan tetap tanag dan tersenyum kujawab, "oh ya?! wah salah dong! makasih ya pak!" :)

Kok tidak ada garisnya??
Nah, pengalaman yang satu ini juga masih berhubungan dengan lift. Pada kesempatan untuk naik ke lantai tertentu, lagi-lagi menunggu lift yang tersedia. Nah, setelah beberapa menunggu sambil melihat tempat tersebut, saya tertarik bahwa lift dan arsitekturnya yang digunakan oleh gedung ini. Liftnya macam menggunakan bahan yang mengkilap dan bisa digunakan untuk berkaca. Nah, perhatian saya tertuju pada salah satu lift yang entah mengapa terlihat begitu jernih pintunya. Wah, bagusnya. Sampai-sampai saya tidak bisa melihat garis tengah antara 2 slide pintu lift. Saya dan teman saya begitu kagum (mungkin seperti itulah istilahnya). Nah, karena begitu kagumnya, kucoba cari garis batas tersebut, dengan cara menyentuh dan merabanya. Namun setelah kucoba sentuh, eh ternyata tak terasa apa-apa. Alias pintu lift tersebut terbuka. Masya Allah, saya tertipu nampaknya :p

2 respon:

rita mengatakan...

yang terakhir lucu :)
emang ada ya lift yang pintunya tembus pandang?

Rachavidya mengatakan...

bukan tembus pandang mbak, tapi ornamen pintu sama dengan ornamen yang ada di dalam lift,, dan bahannya mengkilap, jadi tak kira masih tutp,, padahal indikator lampunya nyala (terbuka),, makanya pas tak pegang gak terasa apa2

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets