16 Januari 2011

Sepenggal Kaidah Ahlussunnah Wal Jama'ah : Ibnu Taimiyah

Bismillahirrohmanirrohim

"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali [kepada perintah Allah], maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." qs.49:9

Allah telah menjelaskan bahwa, sekalipun mereka saling memerangi atau saling memberontak sebagian atas sebagian yang lain, mereka tetap bersaudara seiman dan Allah perintahkan untuk mendamaikan perselisihan di antara mereka dengan adil. Oleh karena itu, sekalipun mereka saling berperang NAMUN MASIH TETAP BER-WALA' satu sama lain dengan WALA' DIEN, tidak bermusuhan sebagaimana memusuhi orang-orang kafir, menerima kesaksian sebagian atas sebagian yang lain, dan sebagian menimba ilmu kepada sebagian yang lain, saling mewarisi, menjalin hubungan pernikahan dan bermu'amalah dengan mu'amalah sesama muslim sekalipun ada peperangan dan saling melaknat di antara mereka

[dinukil dari Kaidah Ahlussunnah Wal Jama'ah : Ibnu Taimiyah]

Nb: Perlu diperhatikan bahwa di sini fokus utama adalah masalah BER-WALA' DIEN. Artinya yang setia dan memegang teguh dien-nya. Yang bagaimana itu? Mari belajar untuk memahami perjuangan Nabi Muhammad dan masa Khulafaur Rasyidin. Maka akan nampak, bagaimanakah manifestasi WALA' DIEN di-dhohirkan dalam kehidupan sehari-hari, baik berkeluarga, bermasayarakat, bahkan bernegara

0 respon:

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets