07 Desember 2008

Ketika Membaca Al Qur'an

Bismillahirrohmanirrohim

Pada kesempatan ini, saya ingin curhat dikit. Hehehe, begini sebetulnya hal ini ingin saya tulis sejak lama, namun baru sekarang ingat. Saya teringat akan hal ini akibat tilawah tadi sore. Entah mengapa bacaan yang keluar dari mulut saya tidak terlalu lancar. Apaan nih? tidak seperti biasanya. Apalagi sampai berturut-turut. Warning nih... Red Alert.

Hal semacam ini pernah saya alami beberapa kali. Bingung juga, biasanya lancar banget, tapi tak ada hujan tak ada badai mengapa jadi plegak-pleguk. Menurut kebiasaan, hal ini adalah akibat dari beberapa hal. Setelah berkontemplasi dan memikirkan apa gerangan penyebabnya. Maka, ada 2 alasan yang paling bisa saya rasakan. Yang pertama adalah akibat ketidakkonsentrasian diri ketika merasakan bagaimana ayat-ayat dan juga makna-makna bacaan Al Qur'an yang sedangdibaca. Yang kedua adalah akibat futur. Nah, 2 hal inilah yang selalu menganggu saya ketika sedang membaca Al Qur'an.

Nah, untuk yang pertama, konsentrasi. Sebenarnya, dalam membaca aL Qur'an ada tata cara yang benar. Baik dari sikap dan juga pikiran dalam membaca Al Qur'an. Jadi, sebetulnya tidak asalhanya membaca, tapi perlu adanya konsentrasi dan penyatuan jiwa raga dalam mempersiapkan diri untuk membaca. Nah itu hanya untuk membaca, apalagi alau rencananya sampai membaca artinya hingga mentadabburi. Pasti lebih ekstra lagi yang harus diperhatikan demi kesempurnaan dalam membaca AlQur'an. Masalahnya, saya kadang tidak memperhatikan hal itu. Jadinya, ketika jiwa dan raga belum sinkron, mungkin juga atom-atom tubuh saya masih bergerak dengan acaknya dan tak stabil, saya sudah seenaknya memulai membaca. Ini namnya tidak menyempunakan. Astaghfirullah

Yang kedua, futur. Nah ini adalah salah satu faktor yang sangat mengganggu. Kadang, tilawah memang saya jadikan salah satu tolak ukur kualitas iman saya padasaat itu. Yah, sebetulnya ini bukan disengaja semacam saya mau ukur ah, jadinya tilawah. Bukan begitu. Tapi ketika di tengah-tengah tilawah, kalau terasa ada yang mengganjal, nah itulah mungkin adanya ganguan yang harus disingkirkan. Entah baik dalam bentuk perasaan saja, pikiran-pikiran, atau apapun yang sepertinya secara tidak proporsioanl saya tempatkan.

Hmm.. Nampaknya curhatnya segitu aja, moga bisa memberikan manfaat bagi kita semua. Khususnya saya. Amin...
Alhamdulillah, saya masih bisa menghirup udara. Faghfirly ya Allah...

1 respon:

Anonim mengatakan...

makasih atas artikelnya.
bisa sebagai bahan introspeksi diri nih :)

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets