26 Maret 2008

KICK ANDY di ITB EXPO 2008

Barokallah...
Acara Kick Andy pada ITB Expo yang dilaksanakan pada 22 Maret 2008 pkl 19.00-20.00 sukses.
Pada awalnya, saya tidak mendapatkan tiket masuk ke dalam Aula Barat ITB tempat acara berlangsung,
tapi setelah mencoba memutar arah haluan ke pintu barat, saya bisa masuk. Alhamdulillah... :)

Acara ini menghadirkan:
Moderator : Andy F.Noya
Pembicara :
Prof. Dr. Ir. Wiranto Arismunandar, M.Sc (Mantan Rektor ITB, Mantan Mendikbud RI)
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc (Rektor ITB)
Kusmayanto Kadiman, Ph.D (Mantan Rektor ITB, Menristek RI)
Tim Palapa HME ITB (Tim Pembangkit Listrik Skala Pikohidro)
Amalia Dwi Ariska (Siswi SMP Berprestasi)


Bintang Tamu : Andrea Hirata (Penulis Laskar Pelangi)

Banyak hal-hal baru dan bahasan-bahasan inspiratif yang saya dapatkan.
Ada beberapa bahasan yang sempat saya catat. Tetapi ada 2 topik yang sangat berkesan bagi saya, yaitu:

Tulisan pada Monumen Plaza Widya Nusantara ITB yang mengatakan "....ITB sebagai tempat untuk bertanya dan harus ada jawabnya" Tulisan ini merupakan buah pikiran dari Bapak Wiranto Arismunandar ketika masih menjabat sebagai Rektor ITB. Mengapa demikian? Karena ITB adalah tempat menimba ilmu. Core Competence yang dibangun adalah Ilmu, Teknologi, dan Seni. Ini sangat penting. Menyokong harapan terhadap mahasiswa ITB sebagai insan yang terpercaya, berpotensi untuk berkembang, berpikir positif, berjiwa kepemimpinan, dan mandiri. Sehingga, mahasiswa harus mampu menjadi problem solver untuk tiap masalah. Karena, setiap masalah adalah berbeda dan unik. Ini adalah proses self discovery yang nyata. Sehingga, pada akhirnya Mahasiswa ITB menjadi pelopor pembangunan dan pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.

Selanjutnya adalah, Apakah arti kata "Teknologi" pada nama Institut Teknologi Bandung? Pertanyaan ini adalah konsep dasar ITB. Penjelasannya dikemukakan oleh Bapak Kusmayanto Kadiman. Beliau menyampaikan bahwa "Teknologi" adalah perpaduan sempurna dari Ilmu, Rekayasa (Teknik), Seni, dan Ekonomi. Semua aspek tersebut berpadu dengan harmoni yang selaras akan menghasilkan kesempurnaan makna Teknologi. Oleh sebab itu, tiapmahasiswa ITB harus benar-benar memahami makna ini. Dengan mengetahui siapa diri ini, di mana diri ini, dan apa tujuan diri ini, insya Allah akan menghasilkan pemahaman yang benar.
Sebagai gambaran mudah, beliau mengimplementasikan harmoni makna teknologi itu pada sebuah handphone.
Pada handphone, terdapat aspek ilmu. Yang kental adalah ilmu telekomunikasi, gelombang, dll. Maka, masalah itu diatasi dengan pembelajaran tentang telekomunikasi, gelombang, dll. Ingat, HARUS ADA JAWABNYA. Maka di sini akan terkandung pula arti self discovery dan kemandirian. Selanjutnya, aspek rekayasa mendorong kita merekayasa ilmu yang ada untuk lebih dibumikan (direalisasikan). Aspek seni juga tidak tertinggal. Dengan desain yang nyaman dipakai, warna, dan layout yang menarik akan mampu memberikan kesan terhadap setiap orang yang melihat atau memakainya. Membuat orang merasa nyaman dan mudah memakai akan sangat bermanfaat. Apalagi, dengan desain bisa mengubah pandangan orang. Contohnya adalah jika banyak orang berfikir sesuatu barang yang kokoh dan kuat berasal dari material yang bagus dan besar. Tapi, banyak benda-benda baru di dunia teknologi sepert handphone yang telah berlomba membuat desain yang imut dan kecil tetapi tidak mengurangi keamanan dan kenyamanan pemakaian. Ini sedikit menyinggung akan perubaan cara pandang masyarakat luas.
Yang terakhir adalah ekonomi. Kita tidak bisa memungkiri bahwa aspek ekonomi
akan menyampaikan kenyataan apakah "sesuatu" hasil kreativitas itu dapat diterima secara materi? Karena, ini adalah fundamental yang pasti akan dihadapi oleh setiap orang. Dengan banyak pertimbangan tersebut, maka harmoni akan bisa tercapai yang nantinya lebih dikenal dengan kata "Teknologi". Itulah tantangan mahasiswa ITB khususnya dan fenerasi muda pada umumnya.

Sebetulnya, masih banyak lagi hal-hal yang sangat inspiratif dari acara ini. Bahkan, dari acara ini saya semakin tahu karakter para pembicara. Khususnya untuk para Mantan Rektor ITB. Seperti Bapak Kusmayanto Kadiman. Beliau tampak sebagai orang yang kreatif, kritis. humoris dan juga gaul. Ini sangat membekas pada mahasiswa ITB yang sempat dipimpin oleh beliau. Pesan Beliau yang terkenal adalah, "Mahasiswa ITB Kudu Gaul!".
Untuk Bapak Wiranto Arismunandar, beliau sangat bijak. Setiap beliau berbicara, terkesan hati-hati tapi tegas. Ditambah lagi, pemahaman beliau tentang suatu masalah sangat baik. Sangat inspiratif sekali.

Setelah perbincangan usai, diadakan pembagian door prize dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Tanpa disangka oleh para penonton, ternyata Andrea Hirata muncul untuk membagikan Buku Laskar Pelangi bagi yang mendapatkan door prize-nya.

Hmmm... Salut buat ITB Expo untuk acara ini!!

0 respon:

Recent Comments

Powered by Blogger Widgets